Dalam rangka pengelolaan perikanan berkelanjutan untuk implementasi Penangkapan Ikan Terukur, Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan bekerja sama dengan GEF 6 CFI Indonesia.

Pertemuan ini dihadiri Ketua Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Daya, Koordinator Eksekutif UPP WPPNRI 716 dan 717, Para Akademisi dari Universitas dan Lembaga terkait serta Peneliti dari BRIN, Project Management Unit GEF 6 CFI Indonesia dan 50 peserta yang berasal dari berbagai elemen, mulai dari unit kerja lingkup DJPT, Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan, pemerintah daerah Provinsi Papua Barat Daya, hingga akademisi dan peneliti dari lembaga dan universitas terkait yang akan dilaksanakan hingga 13 September 2025.

Pada kesempatan ini, Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan memprioritaskan lima komoditas utama untuk segera ditetapkan kuotanya, yakni: 1) tuna, 2) benih bening lobster, 3) cumi-cumi, 4) kakap dan kerapu, serta 5) udang. Dalam pertemuan kali ini, fokus utama kita adalah pembahasan pengelolaan perikanan tuna di wilayah WPPNRI 716 dan 717.
Ucap (Syahril Abd Raup)

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SORONG