Data Potensi Ekosistem Terumbu Karang Kawasan Konservasi Pulau Pieh

Selasa, 2 Januari 2024 WIB

 

TERUMBU KARANG 

Terumbu karang di perairan TWP Pulau Pieh (Gambar 1) tergolong tipe terumbu tepi (fringing reef) dan karang gosong (patch reef). Hasil analisis Citra Sentinel 2A-2020, menunjukkan bahwa total luasan terumbu mencapai 206,35 Ha, terdiri dari rataan terumbu tanpa ditutupi alga makro, komunitas karang yang hidup pada bagian tubir (reef edge), dan puncak terumbu (reef crest).

Pada bagian lain dijumpai substrat terbuka, terdiri dari daratan pesisir pantai pulau, dan substrat dasar perairan seperti pasir dan karang mati. Berdasarkan kondisi tersebut, diputuskan untuk menjadikan terumbu karang sebagai target konservasi prioritas. Terumbu karang dapat dijumpai di semua pulau yang menjadi bagian dari TWP Pulau Pieh, dan disamping berada dalam keadaan cukup baik merupakan daya-tarik utama bagi kegiatan wisata bahari yang dilakukan di dalam kawasan. Terdapat 27 Jenis Terumbu Karang yang ada di Kawasan Konservasi Pulau Pieh, diantaranya : Acropora sp. , Astreopora sp., Coeloseris sp., Cyphastrea sp., Favia sp., Favites sp., Galaxea sp., Goniastrea sp., Hydnophora sp., Leptastrea sp., Leptoseris sp., Lobophyllia dentatus, Montastrea sp., Montipora capricornis, Montipora sp., Pavona explanulata, Pavona maldivensis, Pavona sp., Pectinia sp., Plerogyra sp., Pocillopora damicornis, Pocillopora sp., Porites sp., Psammocora sp., Sea anemone, Seriatopora hystrix, Seriatopora sp. Pada Tahun 2023, hasil analisis kondisi bentik tutupan karang yaitu Tutupan Karang Hidup Sebesar 52,07%, karang mati 35,22%, sponge 2,48%, fleshy seaweed 0.05%, Rubble 5,16%, sand 3,14% dan biota lainnya sebesar 1,88%.

Survei menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di TWP Pulau Pieh berada dalam kategori tinggi . Secara umum, kesehatan karang dalam kawasan cenderung meningkat stabil selain. Hasil survei antara 2014 sampai 2023 menunjukkan bahwa peningkatan tutupan terumbu karang sehat secara gradual sedang terjadi, dimana pada 2023 rerata tutupan karang mencapai 52,06% atau meningkat lebih dari 10% dibandingkan dengan 2014.

 

 

 

  IKAN KARANG

Selain terumbu karang, sumberdaya perairan dalam kawasan TWP Pulau Pieh adalah ikan, terutama ikan-ikan karang. Ikan-ikan karang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis ikan yaitu corallivora, karnivora, dan herbivora yang terdiri dari 8 (delapan) famili. Kelompok corallivora terdiri dari famili Chaetodontidae (kelompok ikan kepe-kepe). Sedangkan kelompok karnivora terdiri dari 4 (empat) famili, yakni; Haemulidae (bibir tebal), Lethrinidae (lencam), Lutjanidae (kakap), dan Serranidae (kerapu). Sementara kelompok ikan herbivora terdiri dari 3 (tiga) famili, yaitu; Acanthuridae (butana/brajanata), Scaridae (kakatua), dan Siganidae (baronang). Di samping itu, juga ditemukan kemunculan salah satu Endangered species di perairan dalam kawasan yaitu ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) yang ditemukan pada tahun 2020. Berdasarkan pengamatan ikan karang  di TWP Pulau Pieh (2017-2021) di stasiun pengamatan, jumlah kelimpahan ikan karang dari kelompok Corallivora, Herbivora dan Karnivora menunjukkan variasi nilai yang berbeda.

No.

Tahun

Monitoring

Ikan Corallivora (ind/ha)

Ikan Herbivora

 (ind/ha)

Ikan Karnivora

(ind/ha)

1.

2017

603

2.523

389

2.

2018

590

2.039

320

3.

2019

800

2.676

832

4.

2020

738

2.037

400

5.

2021

338

595

171

6.

2022

552

1455

675

7.

2023

546

1607

552

 

 

 

 

Selanjutnya, untuk mengetahui biomassa ikan di TWP Pulau Pieh hanya bisa dilihat dari dua kelompok ikan yaitu Ikan Karnivor dan Ikan Herbivor karena kedua kelompok ikan ini adalah kelompok ikan target, artinya kelompok ikan yang nilai ekonomisnya tinggi. Berdasarkan data monitoring, biomassa ikan Herbivora dari tahun 2017 sampai tahun 2023 nilainya berada pada kisaran angka 371,31 – 589,82 Kg/Ha. Sementara, untuk nilai biomassa dari kelompok ikan karnivora dari tahun 2017 sampai tahun 2023 mengalami peningkatan jumlah sebesar dua kali lipat, pada tahun 2017 biomassa ikan karnivor di TWP Pulau Pieh berada pada angka 67,20 Kg/Ha, namun ada tahun 2023 biomassanya naik yaitu di angka 287,98 Kg/Ha.

 

No.

Tahun

Monitoring

Biomassa

Ikan Karnivora (Kg/Ha)

Biomassa

Ikan Herbivora (Kg/Ha)

1.

2017

67,20

371,31

2.

2018

64,51

391,11

3.

2019

170,84

589,82

4.

2020

158,01

383,45

5.

2021

45,89

152,90

6.

2022

58,47

157,59

7.

2023

287,98

542,93

 

 

Ikan kelompok corallivora yang dijumpai adalah ikan-ikan dari famili Chaetodontidae (Gambar 9) sebanyak 26 jenis, antara lain 18 jenis genus Chaetodon diantaranya Chaetodon auriga, Chaetodon bennetti, Chaetodon citrinellus, Chaetodon collare, Chaetodon ephippium, Chaetodon falcula, Chaetodon guttatissimus, Chaetodon kleinii, Chaetodon lunula, Chaetodon lunulatus, Chaetodon meyeri, Chaetodon ornatissimus, Chaetodon oxycephalus, Chaetodon rafflesia, Chaetodon Triangulum, Chaetodon trifascialis, Chaetodon trifasciatus dan Chaetodon vagabundus. Ikan Kelompok Genus Forcipiger terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Forcipiger flavissimus dan Forcipiger longirostris . Genus Hemitauricththys terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Hemitaurichtys zoster dan Hemytauricththys polylepis. Sedangkan untuk genus Heniochus terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu dan Heniochus pleurotaenia, Heniochus singularis, dan Heniochus diphreutes. Sebagian besar spesies dari kelompok ikan corallivora merupakan pemakan polip karang yang menjadi bioindikator terhadap kondisi kesehatan terumbu karang.

 

Kelompok ikan herbivora yang dijumpai di TWP Pulau Pieh terdiri dari 49 jenis, yang termasuk dalam 3 (tiga) famili yaitu famili Acanthuridae sebanyak 28 (dua puluh delapan) jenis yang terdiri dari  Acanthurus bariene, Acanthurus fowleri, Acanthurus grammoptilus, Acanthurus leucocheilus, Acanthurus leucosternon, Acanthurus lineatus, Acanthurus maculiceps, Acanthurus mata. Acanthurus nigricans, Acanthurus pyroferus, Acanthurus thompsoni, Acanthurus tristis, Ctenocaetus binotatus, Ctenocaetus cyanocheilus, Ctenocaetus striatus, Ctenochaetus truncates, Naso brachycentron, Naso brevirostris, Naso elegans, Naso fageni, Naso hexacanthus, Naso lituratus, Naso minor, Naso thynnoides, Naso unicornis, Naso vlamingii, Zebrasoma scopas, dan Zebrasoma veliferum. Sedangkan untuk famili Scaridae ditemukan sebanyak 15 (lima belas) jenis diantaranya adalah Cetoscarus ocellatus, Chlorurus bleekeri, Chlorurus capistratoides, Chlorurus microrhinos, Chlorurus sordidus, Chlorurus troschelli, Scarus dimidiatus, Scarus flavipectoralis, Scarus ghobban, Scarus niger, Scarus quoyi, Scarus rivulatus, Scarus rubroviolaceus, Scarus schlegelli dan Scarus tricolor. Sementara untuk famili Siganidae ditemukan sebanyak 6 (enam) jenis diantaranya adalah Siganus coralinus, Siganus guttatus, Siganus magnificus, Siganus puelloides, Siganus punctatus, dan Siganus virgatus. Fungsi ekologis spesies anggota ketiga kelompok ikan ini adalah sebagai herbivora. Ikan herbivorous mempunyai peran penting dalam regenerasi karang yaitu dengan mengontrol pertumbuhan makroalga, turf alga dan menyediakan subtrat sebagai tempat hidup rekrutmen karang (Green & Belwood, 2009 ; Gomez & Yap, 1988 ; Berkepile & Hay, 2008 ; Bruno, 2008). Selain fungsi ekologi yang sangat penting, spesies anggota kelompok ini juga  merupakan target tangkapan nelayan seperti kelompok ikan karnivora.

Kelompok ikan karnivor yang dijumpai di TWP Pulau Pieh terdiri dari 39 jenis, yang termasuk dalam 4 (empat) famili yaitu family Haemulidae, Lethrinidae, Lutjanidae dan Serranidae. Untuk family Haemulidae ditemukan sebanyak 4 (empat) jenis yang terdiri dari Diagramma pictum, Plectorhinchus chaetodonoides, Plectorhinchus gibbosus, dan Plectorhinchus vittatus. Sedangkan untuk famili Lethrinidae ditemukan sebanyak 3 (tiga) jenis diantaranya Gnatodentex aurolineatus, Lethrinus ornatus, dan Monotaxis grandoculis. Sementara untuk famili Lutjanidae ditemukan sebanyak 11 (Sebelas) jenis diantaranya adalah Lutjanus bohar, Lutjanus carponotatus, Lutjanus decussatus, Lutjanus ehrenbergi, Lutjanus fulvus, Lutjanus gibbus, Lutjanus kasmira, Lutjanus monostigma, Lutjanus quinquelineatus Macolor macularis, dan Macolor niger. Terkahir adalah family Serranidae ditemukan sebanyak 21 (dua puluh satu) jenis diantaranya adalah Aethaloperca rogaa, Cephalopholis boenak, Cephalopholis cyanostigma, Cephalopholis leopardus, Cephalopholis microprion, Cephalopholis polyspila, Cephalopholis sexmaculata, Cephalopholis sonnerati, Cephalopolis argus, Cephalopolis miniate, Cephalopolis spiloparaea, Cephalopolis urodeta, Epinephelus fasciatus, Epinephelus melanostigma, Epinephelus quoyanus, Epinephelus sp, Epinephelus spilotoceps, Gracilla albomarginata, Plectropomus laevis, Variola albimarginata, dan Variola louti. Secara ekologis spesies anggota keempat kelompok ikan ini berperan sebagai karnivora atau predator. Kelompok ikan ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengontrol kelompok ikan lain yang status trofi knya lebih rendah (Obura & Grimsdith, 2009). Selain itu, secara ekonomi kelompok ikan ini merupakan target tangkapan nelayan. Cara penangkapan ikan target sangat berpengaruh terhadap kelestarian ekosistem khususnya penangkapan yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom, cyanida dan penangkapan berlebih (over fishing). Sehingga kehadiran atau ketidakhadiran spesies anggota kelompok ikan ini merupakan petunjuk yang baik terhadap tingkat gangguan antropogenik (Obura & Grimsdith, 2009). Keanekaragaman jenis, kelimpahan dan biomassa anggota kelompok ikan ini dapat dijadikan petunjuk dalam usaha monitoring kondisi ekosistem terumbu karang dan juga status perikanan tangkap terumbu karang (Badrudin et al., 2010; Gisawa & Lokani, 2001; Soede et al., 2006; Setiawan et al., 2013).

 

*     MEGABENTHOS

Megabentos target adalah jenis atau kelompok jenis biota yang memiliki keterkaitan erat dengan kesehatan terumbu karang. Berdasarkan nilai atau manfaatnya, megabentos dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok megabentos bernilai ekonomis yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan kelompok megabentos non-ekonomis yang tidak dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Kelompok megabentos non-ekonomis dibedakan menjadi dua yaitu kelompok yang berperan sebagai pemangsa polip karang dan kelompok megabentos yang potensial sebagai bioindikator.

Ada beberapa biota yang termasuk dalam megabenthos di kawasan TWP Pulau Pieh, ditemukan 8 (delapan) kelompok megabentos target antara lain: Bintang Laut Berduri (Acanthaster planci), Lobster (Paniluridae), Bulu Babi (Echinoidea), Teripang (Holothuroidea), Kima (Tridacninae), Keong Trochidae (Trochus spp), dan Siput Drupella (Drupella spp), dan Bintang Laut Biru (Linckia laevigata). Hasil pengamatan pada tahun 2023, didapati jumlah total kehadiran jenis megabenthos sebanyak; 155 individu, dengan dominasi kehadiran Siput Drupella (Drupella spp.).

No.

Tahun Monitoring

Total Kehadiran (individu)

1.

2017

392

2.

2018

167

3.

2019

172

4.

2020

133

5.

2021

126

6.

2022

145

7.

2023

155

 

Hasil pendataan dari tahun 2017-2021, total kehadiran megabentos (Tabel 8) cenderung mengalami penurunan karena adanya upaya SUOP dalam mengendalikan populasi salah satu jenis spesies invasif yaitu Acanthaster planci yang menunjukkan kelimpahan aktif, pasca terjadinya coral bleaching pada tahun 2016. Acanthaster planci dapat menyebabkan kerusakan yang cukup siginifikan karena spesies ini memangsa polip pada komunitas terumbu karang khususnya di wilayah tropis, termasuk di TWP Pulau Pieh.

 

Logo Logo
PPID LOKA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL PEKANBARU
Kementerian Kelautan dan Perikanan

JALAN BUDI LUHUR KELURAHAN MENTANGOR PEKANBARU-RIAU 28286

Telp : (0761) 8404510 Hotline WA : 0811666642

Email: lkkpn.pekanbaru@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Hubungi Kami
Total Pengunjung : 2746
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia