Data Perlindungan Jenis Ikan Monitoring Penyu di Kawasan Konservasi Pulau Pieh

Rabu, 3 Januari 2024 WIB

Penyu merupakan reptil yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut dan hanya datang ke daratan untuk bertelur. Selama jutaan tahun penyu telah berevolusi sedemikian rupa agar sesuai dengan kondisi lautan dimana keempat kakinya berubah menjadi flippers dan tubuhnya menjadi lebih hidro-dinamis hingga tersisa tujuh jenis penyu di dunia, dimana enam diantaranya terdapat di perairan Indonesia yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu tempayan (Caretta caretta), penyu pipih (Natator depresus), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea), tiga diantaranya terdata mendarat pada Pulau Pandan dalam Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan Laut di Sekitarnya, yaitu jenis penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu termasuk biota laut yang dilindungi secara nasional maupun internasional, karena memiliki tingkat keterancaman punah yang tinggi dari faktor alami maupun antropogenik (Dermawan, et al 2015).

LKKPN Pekanbaru menjalankan pengelolaan Kawasan Konservasi yang operasional dan dimanfaatkan (juta ha) salah satunya sebagai tempat pelestarian penyu karena pulau kecil yang terdapat di dalam Kawasan Konservasi Pulau Pieh. LKKPN Pekanbaru melalui wilayah kerja Kawasan Konservasi Pulau Pieh menjadikan Pulau Pandan dan Pulau Bando, sebagai pusat pelestarian dan pendataan penyu, untuk memperkuat penyusunan database potensi biota penyu sehingga diharapkan data jenis, pendaratan, pelestarian, sebaran, dan populasi penyu dapat dikumpulkan untuk memperkuat pendataan penyu secara Nasional, khususnya Sumatera Barat, serta mengembangkan potensi wisata minat khusus pengamatan penyu

Gambar Monitoring Penyu di Pulau Pandan dan Pulau Bando

 

Karakteristik Pulau Pandan dan Pulau Bando

Kondisi habitat peneluran penyu di ke dua Pulau memiliki kondisi yang hamper mirip memiliki Panjang pantai diseluruh pulau, kemiringan pantai, pantai putih yang bersih, jenis subtract pasir dan vegetasi atau tumbuhan yang cocok untuk lokasi peneluran penyu.

Vegetasi pantai menjadi faktor penting lainnya dalam menjaga kestabilan atau fluktuasi suhu di sekitar sarang dan sebagai penjaga telur penyu dari predator alami (Ubaydilah et al., 2023). Vegetasi pantai yang dijumpai di lokasi ini adalah pandan laut (Pandanus tectorius), waru laut (Hibiscus tiliaceus), mentigi (Pemphis acidula), kelapa (Cocos nucifera), Ipomea pescaprea, Pongamia pinnata dan Scaevola taccada. Jenis Penyu

Gambar Kunci Identifikasi 

 

                                                               

Penyu Hijau                                                   Penyu Sisik                                     Penyu Lekang

 

 

Terdapat 3 jenis penyu yang ditemukan di lokasi pengamatan Pulau Pandan yaitu penyu hijau (C. mydas), penyu lekang (L. olivacea) dan penyu sisik (E. imbricata). Jenis penyu ini dapat ditemukan baik diperairan tropis maupun di daerah sub-tropis (Rumbay et al., 2022). Ke tiga jenis penyu ini diduga ditemukan karena lokasi pengamatan memiliki karakteristik yang sesuai untuk pendaratan dan penelurannya dari mulai panjang pantai, lebar pantai, jenis substrat hingga vegetasinya. Penyu akan memilih daerah peneluran yang khas, seperti jenis penyu hijau yang hidup di sepanjang pantai dengan vegetasi pohon Hibiscus tiliacus, dan Pandanus tectorius (Nurhayati et al., 2018).

 

Peta Lokasi Monitoring Penyu

Monitoring ini di lakukan di Pulau Pandan dan Pulau Bando pada bulan Januari-Desember. Pelaksanaan monitoring dilakukan setiap hari dengan frekuensi sebanyak 3 kali sehari, yaitu; pukul 19.30 WIB – 21.00; 22.00 WIB 24.00 WIB, dan 03.00 WIB – 07.00 WIB. Upaya ini dilakukan untuk meningkatan perjumpaan dengan penyu saat mendarat hingga bertelur dan menyesuaikan sifat penyu hijau (C. mydas) yang biasanya bertelur pada saat menjelang gelap dan penyu sisik (E. imbricata) yang biasanya bertelur waktu gelap dan menjelang fajar (Fitri et al., (2022).

 

Jumlah penyu bertelur merupakan hasil perhitungan dari banyaknya penyu yang melakukan peneluran dilokasi monitoring. Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring, jenis penyu dan disajikan dalam bentuk grafik. Dataseries jumlah penyu bertelur dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data ( grafik) jumlah penyu bertelur, menunjukkan bahwa total penyu bertelur berjumlah 1898 ekor (bukan individu) dan terdapat tiga jenis penyu yang melakukan peneluran di lokasi monitoring yaitu Penyu Hijau, Penyu Lekang dan Penyu Sisik. Aktivitas peneluran ke tiga jenis penyu ini dimulai dari bulan Februari hingga bulan Oktober, di mana puncaknya terjadi pada bulan Juni s.d Agustus. Jenis penyu yang paling banyak bertelur adalah penyu hijau dengan jumlah 1573 sarang, penyu sisik 159 sarang dan penyu lekang 10 sarang.  Nesting site penyu di Pulau Pandan dan Pulau Bando menyebar di setiap pantai.

 

Jumlah telur relokasi merupakan jumlah keseluruhan telur penyu dari semua jenis penyu yang berhasil direlokasi ke sarang semi alami (hatchery). Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring dan disajikan dalam bentuk grafik. Data jumlah telur relokasi dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data (grafik) jumlah telur relokasi, didapatkan bahwa selama 7 tahun monitoring petugas enumerator telah berhasil menyelamatkan 182.663 butir telur penyu dari 1898 sarang.

Jumlah telur menetas menetas merupakan jumlah keseluruhan telur penyu yang berhasil menetas dari sarang semi alami (hatchery). Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring dan disajikan dalam bentuk grafik. Data jumlah telur menetas dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data (grafik) jumlah telur menetas, didapatkan bahwa selama 7 tahun monitoring petugas enumerator telah berhasil menetaskan telur penyu sebanyak 149.942 telur.

Jumlah tukik rilis merupakan jumlah keseluruhan tukik hidup yang berhasil menetas dari sarang semi alami (hatchery). Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring dan disajikan dalam bentuk grafik. Data jumlah tukik rilis dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data (grafik) jumlah tukik rilis, didapatkan bahwa selama 7 tahun monitoring petugas enumerator telah berhasil merilis tukik sebanyak 145.391 tekor.

 

 

Logo Logo
PPID LOKA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL PEKANBARU
Kementerian Kelautan dan Perikanan

JALAN BUDI LUHUR KELURAHAN MENTANGOR PEKANBARU-RIAU 28286

Telp : (0761) 8404510 Hotline WA : 0811666642

Email: lkkpn.pekanbaru@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Hubungi Kami
Total Pengunjung : 2743
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia