Data Perlindungan Jenis Ikan Monitoring Penyu di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas

Rabu, 3 Januari 2024 WIB

Kepulauan Anambas merupakan Kawasan Konservasi Perairan yang telah ditetapkan sejak tahun 2014. Pengelolaan Kawasan Konservasi perlu dilakukan sebagai perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan/atau sumber daya ikan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2020). Penyu merupakan salah satu sumber daya ikan yang dikelola, karena statusnya saat ini mengkhawatirkan. Secara internasional, perlindungan penuh atas penyu diatur oleh IUCN dimana ketujuh spesies penyu telah dikategorikan sebagai list merah (red list) dengan status sangat terancam, terancam, langka dan rentan. Penyu juga termasuk ke dalam kategori Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Speciesof Wild Fauna and Flora), karena memiliki tingkat keterancaman punah yang tinggi.  Bersamaan dengan itu, usaha perlindungan penyu secara nasional didukung oleh beberapa peraturan perundang undangan dan aturan pelaksanaannya seperti Rencana Aksi Nasional (RAN) Penyu periode 2022 – 2024 (Kepmen KP Nomor 65 Tahun 2022) yang menyebutkan bahwa Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas menjadi salah satu lokasi prioritas dalam upaya konservasi penyu.

Loka KKPN Pekanbaru melalui wilayah kerja Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas menjadikan Pulau Mangkai sebagai pusat pelestarian dan pendataan penyu. Tujuan dari kegiatan monitoring penyu di Pulau Mangkai adalah menyusun database informasi biota penyu di dalam Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas, baik yang berkaitan dengan pendaratan, peneluran, pelepasan tukik, dan berbagai pengkayaan informasi penyu lainnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode kuantitatif karena teknik pengumpulan datanya dengan melakukan survei untuk mendapatkan data dan informasi terkait biota penyu. Pelaksanaan monitoring penyu dilakukan selama 12 bulan dengan total 365 hari monitoring. Lokasi pendaratan penyu terdapat di dua wilayah yaitu bagian utara dan bagian selatan Pulau Mangkai. Terdapat dua pantai pendaratan pada bagian utara (Pantai Empung dan Teluk Kado) dan bagian selatan (Pantai Suit dan Sekanji).

Gambar Monitoring Penyu di Pulau Mangkai

Karakteristik Pulau Mangkai

Terdapat dua jenis penyu yang ditemukan di lokasi pengamatan bagian utara dan selatan yaitu penyu hijau (C. mydas) dan penyu sisik (E. imbricata). Kedua jenis penyu ini diduga ditemukan karena lokasi pengamatan memiliki karakteristik yang sesuai untuk pendaratan dan penelurannya dari mulai panjang pantai, lebar pantai, jenis substrat hingga vegetasinya. Panjang dan lebar pantai merupakan faktor yang mempengaruhi pendaratan penyu, karena lebar pantai yang sempit akan mempermudah induk penyu kembali ke perairan setelah melakukan proses peneluran (Sinaga et al.,2023). Selain itu landai dan curamnya suatu pantai akan berpengaruh terhadap kecenderungan penyu untuk mendarat. Penyu cenderung menyukai pantai yang landai karena mempermudah aksesibilitas penyu untuk mencapai lokasi peneluran. Semakin landai pantai maka semakin sedikit energi yang diperlukan untuk melakukan peneluran dan semakin mudah penyu ketika melihat objek yang berada di depannya (Syaputra et al., 2020). Vegetasi pantai menjadi faktor penting lainnya dalam menjaga kestabilan atau fluktuasi suhu di sekitar sarang dan sebagai penjaga telur penyu dari predator alami (Ubaydilah et al., 2023). Vegetasi pantai yang dijumpai di lokasi ini adalah pandan laut (Pandanus tectorius), waru laut (Hibiscus tiliaceus), mentigi (Pemphis acidula), kelapa (Cocos nucifera), Ipomea pescaprea, Pongamia pinnata dan Scaevola taccada. Vegetasi merupakan salah satu bioindikator dalam penentuan keberhasilan penyu mendarat (Rismawati et al., 2022),

Jenis Penyu

Gambar Kunci Identifikasi

             

Penyu Hijau                                                   Penyu Sisik

Terdapat dua jenis penyu yang ditemukan di lokasi pengamatan bagian utara dan selatan yaitu penyu hijau (C. mydas) dan penyu sisik (E. imbricata). Jenis penyu ini dapat ditemukan baik diperairan tropis maupun di daerah sub-tropis (Rumbay et al., 2022). Kedua jenis penyu ini diduga ditemukan karena lokasi pengamatan memiliki karakteristik yang sesuai untuk pendaratan dan penelurannya dari mulai panjang pantai, lebar pantai, jenis substrat hingga vegetasinya. Penyu akan memilih daerah peneluran yang khas, seperti jenis penyu hijau yang hidup di sepanjang pantai dengan vegetasi pohon Hibiscus tiliacus, dan Pandanus tectorius (Nurhayati et al., 2018). Kedua jenis penyu ini dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk luar (morfologi) seperti tanda tanda pada kerapas, jejak, ukuran sarang, dan kebiasaan bertelur (Rosalina dan prihajanto, 2022).

 

 

 

 

Peta Lokasi Monitoring Penyu

Monitoring ini di lakukan di Pulau Mangkai pada bulan Januari-Desember. Lokasi Monitoring terbagi menjadi dua bagian yaitu pantai bagian utara dan bagian selatan. Terdapat 6 stasiun pengamatan, dimana stasiun 1 terletak di Pantai Empung (Bagian Utara), stasiun 2 terletak di Pantai Suit, stasiun 3-5 terletak di Pantai Skanji dan stasiun 6 terletak di Pantai Teluk Kado. Pelaksanaan monitoring dilakukan setiap hari dengan frekuensi sebanyak 3 kali sehari, yaitu; pukul 19.30 WIB – 21.00; 22.00 WIB 24.00 WIB, dan 03.00 WIB – 07.00 WIB. Upaya ini dilakukan untuk meningkatan perjumpaan dengan penyu saat mendarat hingga bertelur dan menyesuaikan sifat penyu hijau (C. mydas) yang biasanya bertelur pada saat menjelang gelap dan penyu sisik (E. imbricata) yang biasanya bertelur waktu gelap dan menjelang fajar (Fitri et al., (2022).

 

 

Jumlah Penyu Bertelur

Jumlah penyu bertelur merupakan hasil perhitungan dari banyaknya penyu yang melakukan peneluran dilokasi monitoring. Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring, jenis penyu dan disajikan dalam bentuk grafik. Dataseries jumlah penyu bertelur dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data ( grafik) jumlah penyu bertelur, menunjukkan bahwa total penyu bertelur berjumlah 1798 ekor (bukan individu) dan terdapat dua jenis penyu yang melakukan peneluran di lokasi monitoring yaitu Penyu Hijau dan Penyu Sisik. Aktivitas peneluran kedua jenis penyu ini dimulai dari bulan Februari hingga bulan Oktober, di mana puncaknya terjadi pada bulan Juli. Jenis penyu yang paling banyak bertelur adalah penyu hijau dengan jumlah 1618 sarang dan penyu sisik 180 sarang.  Nesting site penyu di Pulau Mangkai menyebar di setiap pantai, meliputi : Pantai Empung (bagian utara), Pantai Skanji (bagian selatan), Pantai Suit (bagian selatan), dan Pantai Teluk Kado (bagian utara). Pantai Empung merupakan pantai dengan jumlah peneluran Penyu Hijau terbanyak, sedangkan Pantai Sekanji dan Suit merupakam pantai dengan jumlah peneluran Penyu Sisik terbanyak.

Rekapitulasi Total Pengelolaan Telur Penyu di Pulau Mangkai

Jumlah telur relokasi merupakan jumlah keseluruhan telur penyu dari semua jenis penyu yang berhasil direlokasi ke sarang semi alami (hatchery). Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring dan disajikan dalam bentuk grafik. Data jumlah telur relokasi dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data (grafik) jumlah telur relokasi, didapatkan bahwa selama 3 tahun monitoring petugas enumerator telah berhasil menyelamatkan 157.824 butir telur penyu dari 1618 sarang.

Jumlah telur menetas menetas merupakan jumlah keseluruhan telur penyu yang berhasil menetas dari sarang semi alami (hatchery). Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring dan disajikan dalam bentuk grafik. Data jumlah telur menetas dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data (grafik) jumlah telur menetas, didapatkan bahwa selama 3 tahun monitoring petugas enumerator telah berhasil menetaskan telur penyu sebanyak 129.086 telur.

Jumlah tukik rilis merupakan jumlah keseluruhan tukik hidup yang berhasil menetas dari sarang semi alami (hatchery). Data ini dikelompokkan berdasarkan tahun monitoring dan disajikan dalam bentuk grafik. Data jumlah tukik rilis dapat dilihat pada grafik. Berdasarkan data (grafik) jumlah tukik rilis, didapatkan bahwa selama 3 tahun monitoring petugas enumerator telah berhasil merilis tukik sebanyak 127.376 tekor.

 

Dokumentasi Monitoring Pulau Mangkai Anambas

  

 

Logo Logo
PPID LOKA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL PEKANBARU
Kementerian Kelautan dan Perikanan

JALAN BUDI LUHUR KELURAHAN MENTANGOR PEKANBARU-RIAU 28286

Telp : (0761) 8404510 Hotline WA : 0811666642

Email: lkkpn.pekanbaru@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Hubungi Kami
Total Pengunjung : 2663
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia