Perkuat Kolaborasi dan Kemitraan dalam Pendataan Penyu, LKKPN Pekanbaru Turut Hadir Dalam Pemasangan Satellite di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas

Rabu, 21 Mei 2025 WIB

Anambas (23/5), setelah melalui proses yang panjang, satellite tag dapat dipasangkan pada penyu di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas. LKKPN Pekanbaru turut serta dalam kegiatan pemasangan satellite tag pada penyu yang dilaksanakan pada 16-20 Mei 2025 oleh Pulau Bawah Reserve. Sebelum kegiatan berlangsung, tim mengunjungi Komandan POSAL yang ada di Jemaja untuk berkoordinasi atas kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan implementasi kolaborasi dan kerjasama yang melibatkan beberapa pihak di antaranya LKKPN Pekanbaru, Pulau Bawah Reserve, Yayasan Anambas, dan Kelompok Penyu Jemaja Lestari. Pemasangan satellite tag pada penyu ini adalah salah satu strategi yang digunakan untuk memperkuat data penyu di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas. Dengan memasangkan satellite tag, dapat diketahui wilayah jelajah penyu, berapa kali penyu naik ke pantai saat fase bertelur, distribusi penyu, feeding area, nesting area, pola pergerakan, dan lain sebagainya. 

 

 

Merupakan satwa menakjubkan yang terancam punah, penyu juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dari sisi pariwisata. Keberadaan penyu menjadi daya tarik wisata tersendiri, kegiatan wisata seperti melihat penyu bertelur, melepasliarkan anak penyu yang dikenal sebagai tukik hingga adopsi telur penyu dapat menarik wisatawan untuk datang. Pantai Teluk Sadang, merupakan salah satu pantai peneluran penyu yang ada di Kepulauan Anambas, di pantai ini terdapat site konservasi penyu Yayasan Anambas dengan Kelompok Penyu Jemaja Lestari menjadi ranger pencatat datanya. Selain melakukan pemasangan satellite tag, tim juga melakukan pendataan penyu, pemasangan metal tag pada penyu, pemindahan telur penyu ke sarang semi alami, dan pelepasliaran tukik. Terdapat dua jenis penyu yang biasa naik ke pantai ini, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas) yang memiliki status terancam punah dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) yang memiliki status sangat terancam punah berdasarkan redlist IUCN (International Union for Conservation of Nature). Pada kegiatan pemasangan satellite tag pada penyu ini, berhasil dipasangkan pada empat penyu dengan rincian satu satellite tag pada penyu sisik dan tiga satellite tag pada penyu hijau. 

 

 

Sebelum pemasangan satellite tag berlangsung, terdapat sharing knowledge bersama Pulau Bawah Reserve, LKKPN Pekanbaru, Yayasan Anambas, dan Kelompok Penyu Jemaja Lestari terkait teknis proses pemasangan satellite tag dan penanganan penyu. Satellite tag yang telah aktif dan terpasang pada penyu akan mengirimkan sinyal keberadaan penyu saat penyu mengambil nafas dan satelit muncul di permukaan air. Data tersebut akan diteruskan ke web portal, di mana selain Pulau Bawah Reserve, LKKPN Pekanbaru dan Yayasan Anambas juga memiliki akses untuk melihat data tersebut secara realtime. Keberadaan data ini juga menjadi data pendukung dan referensi LKKPN Pekanbaru dalam melakukan pengelolaan konservasi penyu di Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas lebih baik dan lebih efisien. 

 

 

 

Kegiatan pemasangan satellite tag ini merupakan aksi nyata kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, LSM, dan kelompok masyarakat lokal dalam keseriusan untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hewan dilindungi. Pulau Bawah Reserve sebagai penyelenggara juga membuktikan komitmen keterlibatannya dalam konservasi penyu. “Sebagai pelaku usaha pariwisata, pulau bawah berharap bisa berjalan seiringan dengan goals pemerintah dalam mengelola kawasan dan bisa bermanfaat untuk masyarakat lokal, kami berharap banyak orang lebih peduli lagi dengan konservasi penyu,” Ungkap Corina salah satu Marine Biologist Pulau Bawah Reserve.

Logo Logo
PPID LOKA KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL PEKANBARU
Kementerian Kelautan dan Perikanan

JALAN BUDI LUHUR KELURAHAN MENTANGOR PEKANBARU-RIAU 28286

Telp : (0761) 8404510 Hotline WA : 0811666642

Email: lkkpn.pekanbaru@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Hubungi Kami
Total Pengunjung : 43868
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia