Banyuwangi [07/08] - Sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah, dan kelompok masyarakat lokal terjalin dalam sebuah inisiatif konservasi terumbu karang di kawasan wisata Grand Watu Dodol, Banyuwangi. Program kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 14: Kehidupan Bawah Laut (Life Below Water), melalui restorasi dan pelestarian ekosistem laut yang kritis.

Program kolaborasi ini melibatkan beberapa BUMN terkemuka di Indonesia, di antaranya:

• PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
• PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
• PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
• PT Hutama Karya (Persero)
• PT PP (Persero) Tbk.
• Perum Peruri
• PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI 46); dan
• PT Brantas Abipraya (Persero)

Acara ini secara simbolis menandai dimulainya kegiatan konservasi terumbu karang. Program ini akan mencakup penanaman terumbu karang menggunakan metode yang ramah lingkungan, pemantauan pertumbuhan karang secara berkala, dan edukasi kepada masyarakat setempat serta wisatawan tentang pentingnya menjaga kelestarian laut.

Kegiatan peluncuran program ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah Banyuwangi dan Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, Moch. Muchlisin. BPPP Banyuwangi turut serta dalam kegiatan penanaman terumbu karang. Dukungan dari berbagai pihak menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat pesisir.

Program konservasi terumbu karang ini diharapkan dapat mengembalikan keindahan dan kesehatan ekosistem bawah laut Grand Watu Dodol, menjadikannya destinasi wisata bahari yang lestari sekaligus mendukung ekonomi masyarakat sekitar. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah dan BUMN untuk berkontribusi aktif dalam pencapaian SDGs dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau.