Dalam diskusi yang berlangsung di aula BPBAP, para peserta membahas berbagai aspek teknis terkait budidaya ikan dan udang, termasuk pengelolaan tambak yang berkelanjutan. Salah satu topik yang menjadi perhatian adalah penanganan penyakit yang sering menyerang ikan dan udang, yang kerap menjadi tantangan bagi para petambak.

“BABINSA sering mendapatkan keluhan dari masyarakat tentang penyakit pada udang dan ikan. Melalui diskusi ini, kami ingin mendapatkan pengetahuan lebih dalam tentang cara pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut,” ujar salah satu perwakilan BABINSA.

Tim teknis BPBAP Ujung Batee memberikan penjelasan rinci tentang penyebab utama penyakit pada udang dan ikan, seperti infeksi bakteri, virus, atau kondisi lingkungan tambak yang kurang optimal. Mereka juga memaparkan langkah-langkah pencegahan, termasuk pentingnya menjaga kualitas air, pemberian pakan yang tepat, dan penggunaan probiotik untuk meningkatkan daya tahan organisme budidaya.

Kepala BPBAP Ujung Batee, Bapak Manijo, menyampaikan bahwa kolaborasi antara institusi pemerintah dan militer sangat penting untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal. “Kami berharap sinergi ini dapat meningkatkan kapasitas para petambak dalam mengelola budidaya yang lebih produktif dan berkelanjutan,”