"Momentum Kesadaran Nasional, BPBAP Situbondo Perkuat Komitmen Menuju BLU Mandiri dan Zona Integritas"

(Inspektur Upacara Katimja Dukungan Manajerial : Arif Bangun Asmara, SH.)

Situbondo, 17 Juni 2025 — Dalam suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo menggelar Upacara Hari Kesadaran Nasional yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 17 setiap bulannya. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Katimja Dukungan Manajerial, Arif Bangun Asmara, S.H., yang menyampaikan amanat penting terkait arah transformasi kelembagaan dan tantangan ke depan sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU).

Dalam amanatnya, disampaikan bahwa BPBAP Situbondo saat ini telah bertransformasi dari satker PNBP menjadi satker BLU. Transformasi ini membawa konsekuensi besar berupa fleksibilitas pengelolaan keuangan yang lebih mandiri, dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan terhadap PNBP. Meski demikian, fleksibilitas ini tetap dibingkai oleh peraturan perundang-undangan dan kebijakan pimpinan yang harus ditaati.

Peningkatan signifikan pendapatan BLU sejak Mei 2024 menjadi sorotan tersendiri, yang dipicu oleh adanya penugasan khusus dari pimpinan pusat terkait pengelolaan benih bening lobster (BBL). Namun, tantangan pun muncul: bagaimana BPBAP Situbondo bersiap jika penugasan ini tidak lagi menjadi tanggung jawab balai. “Kita memiliki modal Rp100 miliar yang harus dioptimalkan, bahkan ditargetkan bisa terus bertambah, bukan justru menurun,” Pernyatataan Bapak Arif Bangun A.

Terkait hal itu, beliau mengingatkan bahwa pada tahun mendatang, target pendapatan BLU dari Kementerian Keuangan akan meningkat. Kegagalan mencapai target tersebut dapat mengakibatkan pencabutan status BLU dan kembali menjadi satker reguler. Harapannya, status BLU ini mampu meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai, baik ASN maupun non-ASN, melalui sistem remunerasi yang lebih adil dan sejahtera.

Dalam konteks peningkatan kinerja organisasi, BPBAP Situbondo saat ini juga tengah berproses membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Meski status WBK dari Kementerian Kelautan dan Perikanan telah dikantongi, tahap penilaian nasional oleh Tim Penilai Nasional (TPN) masih harus dihadapi. Penilaian ini menekankan pentingnya implementasi nyata di lapangan: budaya anti korupsi dan kualitas layanan publik yang prima.

“Apapun jabatan dan tugas kita, dari satpam hingga pegawai, kita semua adalah wajah pelayanan BPBAP Situbondo. Kita harus mampu menjelaskan informasi pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan,” pesan Bapak Arif Bangun A.

Selain itu, beliau juga menegaskan pentingnya peran Tim Pembangunan Zona Integritas dalam meningkatkan sosialisasi internal, agar seluruh pegawai memahami arah perubahan dan dapat turut serta menyukseskannya.

Menyinggung ketidakhadiran Kepala BPBAP Situbondo dalam upacara kali ini, Bapak Arif Bangun menjelaskan bahwa beliau sedang menghadiri rapat penting bersama Dirjen Perikanan Budidaya terkait penyediaan BBL. Situasi tersebut menunjukkan kepercayaan besar dari pusat terhadap BPBAP Situbondo dan menjadi pengingat bahwa seluruh jajaran, terutama Katimja, harus terus mengawal pelaksanaan tugas dan target yang telah ditetapkan.

Menutup amanatnya, Katimja Dukungan Manajerial mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan sebagai kunci utama dalam menjalankan aktivitas. Tiga hal mendasar menjadi perhatian: cukup makan, cukup istirahat, dan cukup olahraga. "Berbahagialah dengan apa yang kita miliki saat ini, karena banyak yang ingin berada di posisi kita. Walau mungkin tak membuat kita kaya raya, tapi cukup untuk menghidupi keluarga dengan layak dan bermartabat."

Bagi para peserta PKL dan magang, Katimja Dukungan Manajerial memberikan pesan penuh harapan. Ia mengajak mereka untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, menyerap ilmu dari para narasumber, dan menjadikannya bekal menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan. “Semoga adik-adik sekalian kelak menjadi insan kelautan dan perikanan yang tangguh dan berdedikasi,” pesannya.

Upacara ini tidak hanya menjadi pengingat tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan konsolidasi internal dalam menatap masa depan lembaga yang lebih profesional, mandiri, dan berintegritas.