Rote Ndao, 15 Juli 2025 – Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang bersama mitra dari Universitas Nusa Cendana, Dinas Perikanan Rote Ndao, dan Penyuluh Perikanan Rote Ndao telah melaksanakan survei kondisi habitat dan ekosistem padang lamun di kawasan Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, Kabupaten Rote Ndao. Kegiatan berlangsung selama lima hari, dari 11 hingga 15 Juli 2025, dan mencakup lima lokasi pesisir, yaitu Desa Holulai, Tungganamo, Mbueain, Oeseli, dan Oelolot.

Tujuan dan Metode Survei

Survei ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi jenis-jenis lamun yang ditemukan serta menghitung nilai tutupan guna mengetahui jenis yang dominan.
2. Menilai status dan kategori kondisi ekosistem padang lamun sebagai dasar pengelolaan dan konservasi berkelanjutan.

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan panduan monitoring padang lamun dari LIPI serta standar operasional prosedur (SOP) internal BKKPN Kupang. Hal ini dilakukan untuk memastikan keakuratan hasil yang diperoleh di tiap lokasi pengamatan.

Hasil Lapangan: Kekayaan Jenis Lamun

Tim survei berhasil menemukan berbagai jenis lamun yang tersebar di lokasi-lokasi pengamatan. Jenis-jenis yang umum ditemukan antara lain:

• Thalassia hemprichii
• Cymodocea rotundata
• Halophila ovalis
• Enhalus acoroides
• Halodule pinifolia

Secara khusus, di perairan Desa Mbueain ditemukan tambahan spesies Cymodocea serrulata, menjadikan total jenis lamun yang teridentifikasi di lokasi tersebut mencapai enam jenis.

Langkah Lanjut

Hasil survei ini akan dianalisis lebih lanjut untuk menilai kondisi ekosistem lamun di wilayah konservasi dan menjadi dasar dalam penyusunan strategi perlindungan habitat laut yang lebih efektif, khususnya di TNP Laut Sawu. Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat lokal dalam upaya menjaga kelestarian sumber daya hayati laut di wilayah Nusa Tenggara Timur.