Pelestarian Penyu di TNP Laut Sawu, BKKPN Kupang Lakukan Survei dan Relokasi Sarang Penyu di Sabu Raijua

Jumat, 18 Juli 2025 WIB

Sabu Raijua, 18 Juli 2025 – Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang bersama kelompok masyarakat konservasi lokal dan mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) melakukan survei dan tindakan konservasi penyu di kawasan Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 16–18 Juli 2025 ini difokuskan di dua lokasi utama yaitu Pantai Dahi Ae dan Pantai Majjala, Kecamatan Sabu Liae.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pokdawis Djaga Dahi, Pokmas Kreasi, dan mahasiswa PKL Undana. Fokus utama kegiatan adalah pendataan dan pemindahan telur penyu dari sarang alami ke lokasi penangkaran sebagai upaya perlindungan terhadap spesies penyu yang dilindungi.

Temuan dan Tindakan Konservasi

Sebelum kegiatan dimulai, masyarakat telah melaporkan keberadaan empat sarang penyu—dua di Pantai Dahi Ae dan dua lainnya di Pantai Majjala. Dalam kegiatan ini, tim memindahkan dua sarang penyu dari Pantai Dahi Ae yang ditemukan pada 14 dan 27 Juni 2025. Sarang pertama berisi 134 butir telur, dengan 8 butir rusak. Sarang kedua berisi 116 butir telur. Kedua sarang telah dipindahkan ke lokasi penangkaran untuk memastikan tingkat keberhasilan penetasan yang lebih tinggi.

Di Pantai Majjala, dua sarang juga ditemukan. Sarang pertama (27 Juni 2025) berisi 127 butir telur dan sarang kedua (14 Juli 2025) berisi 122 butir. Kondisi sarang, lokasi, serta data morfometrik dicatat secara rinci untuk mendukung basis data konservasi penyu di kawasan tersebut.

Kejadian istimewa terjadi pada dini hari 18 Juli 2025, saat seekor penyu jenis Lekang (Lepidochelys olivacea) ditemukan naik ke Pantai Dahi Ae dan bertelur di dekat area penangkaran. Penyu dengan panjang total 84 cm ini bertelur sebanyak 118 butir. Proses ini diamati langsung oleh tim dan menjadi indikator positif keberlangsungan habitat peneluran di wilayah ini.

Kondisi Cuaca dan Dukungan Masyarakat

Selama pelaksanaan kegiatan, cuaca dilaporkan cerah dan berangin, dengan kondisi gelombang laut sedang. Keterlibatan aktif masyarakat lokal, khususnya kelompok Pokdawis Djaga Dahi dan Pokmas Kreasi, menjadi kunci keberhasilan kegiatan konservasi ini. Mereka tidak hanya memberikan informasi awal temuan sarang, tetapi juga terlibat langsung dalam proses relokasi dan pengawasan penangkaran.

Upaya Berkelanjutan

BKKPN Kupang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam perlindungan biota laut dilindungi, khususnya penyu, yang rentan terhadap gangguan alam dan aktivitas manusia. Kehadiran mahasiswa PKL juga memberikan dampak positif dalam edukasi dan regenerasi pegiat konservasi di masa depan.

Kegiatan seperti ini diharapkan terus diperkuat dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan demi menjaga kelestarian penyu di perairan Indonesia, khususnya di kawasan konservasi TNP Laut Sawu.

Logo Logo
PPID BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jl Yos Sudarso (Jurusan Bolok), Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang

0811-3831-1708 / 0380-890421

Email: bkkpn_kupang@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Hubungi Kami
Total Pengunjung : 75473
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia