Menteri KKP Resmikan Kick Off Pembangunan Kawasan Industri Garam Nasional di Rote Ndao

Selasa, 3 Juni 2025 WIB

Rote Ndao, 3 Juni 2025 — Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan Kick Off Pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (3/6). Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan target swasembada garam nasional pada 2027, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025.

Didampingi jajaran pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pemerintah daerah, serta stakeholder terkait, Menteri Trenggono meninjau langsung titik-titik strategis pembangunan, termasuk Dermaga Nunoe dan calon lokasi modeling lahan garam. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk menghentikan impor garam paling lambat akhir 2027.

“Dimulai dari hari ini, kita harus bahu-membahu. Kami mohon dukungan dari Bupati, Gubernur, serta seluruh elemen masyarakat. Jika tidak didukung, industri garam ini tidak akan terwujud,” ujar Menteri Trenggono.

Rencana Besar Industri Garam Nasional

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Ir. A. Koswara, MP, memaparkan bahwa pembangunan K-SIGN akan dilaksanakan dalam 10 tahapan. Proyek ini mencakup lahan seluas 13.870 hektare dengan target produksi mencapai 2,6 juta ton garam per tahun. Nilai produksi diperkirakan menyentuh Rp2,6 triliun per tahun dengan potensi penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 25 ribu orang.

Untuk tahap awal, anggaran sebesar Rp750 miliar telah disiapkan, yang akan meningkat menjadi lebih dari Rp1 triliun pada tahun berikutnya. Jadwal konstruksi awal ditargetkan dimulai pada Juli atau Agustus 2025.

Dukungan Daerah dan Gelar Adat

Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, menyambut baik proyek ini dan menyebutnya sebagai momentum bersejarah bagi wilayah paling selatan Indonesia. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa perhatian pemerintah pusat adalah bukti nyata kehadiran negara di Rote Ndao. Ia juga menyematkan gelar adat “Manek Mana Nale Tasik” kepada Menteri KKP, yang berarti “Penguasa Laut yang Membawa Berkah.”

Hal senada disampaikan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang menyebut pembangunan industri garam sebagai langkah penting dalam menjawab kerinduan masyarakat akan kemajuan. Ia menekankan bahwa "air sudah dekat, garam pun kini hadir," sebagai simbol harapan baru bagi Rote Ndao.

Penandatanganan Kerja Sama dan Sentuhan Sosial

Sebagai bagian dari kegiatan ini, tiga Perjanjian Kerja Sama (PKS) ditandatangani antara KKP dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, PT PLN (Persero) UIW NTT, dan Kantor Pertanahan Rote. Kerja sama ini mencakup penyediaan tenaga listrik, status lahan, serta pembangunan modeling lahan garam.

Di sela acara, Menteri Trenggono juga menyerahkan santunan kepada 40 anak Rote Ndao yang diwakili oleh pelajar SD dan SMP. Ia mengajak mereka bercita-cita tinggi dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.

Dalam pernyataan penutup, Menteri KP menegaskan pentingnya pengelolaan lahan secara transparan dan tanpa konflik dengan masyarakat adat. Dirjen PK memastikan bahwa sebagian besar masyarakat telah menyetujui penggunaan lahan melalui dokumen resmi, meskipun sekitar 30% dari lahan yang direncanakan masih berstatus adat.

 

Selanjutnya, pembangunan K-SIGN akan dimulai pasca Idul Adha, dengan tim lapangan yang akan bekerja secara bergiliran setiap dua minggu. KKP menargetkan agar proyek ini menjadi model pengembangan industri garam nasional yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.

Logo Logo
PPID BALAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL KUPANG
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jl Yos Sudarso (Jurusan Bolok), Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang

0811-3831-1708 / 0380-890421

Email: bkkpn_kupang@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Hubungi Kami
Total Pengunjung : 36208
© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia