Kupang, 21 Juli 2025 – Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang telah melaksanakan kegiatan survei kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir di sekitar kawasan Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu, khususnya di wilayah Region Sumba. Kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari, mulai tanggal 14 hingga 20 Juli 2025, dan mencakup empat kabupaten: Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

Survei ini melibatkan 7 orang staf BKKPN Kupang, 1 dosen Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) Sumba, serta 10 penyuluh perikanan dari masing-masing kabupaten. Tim melakukan wawancara langsung kepada 118 responden di berbagai desa pesisir menggunakan kuesioner rumah tangga dan kuesioner persepsi masyarakat terhadap pengelolaan kawasan konservasi TNP Laut Sawu.

Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai nelayan dan pembudidaya rumput laut, disusul oleh profesi lain seperti perebus garam, pengepul ikan/rumput laut, serta penyedia jasa wisata. Meskipun masih banyak masyarakat yang belum mengenal secara formal kawasan konservasi Laut Sawu, mereka menunjukkan pemahaman dan kepedulian tinggi terhadap pentingnya menjaga habitat laut.

Tim juga menggunakan media visual berupa poster ekosistem lamun, mangrove, dan terumbu karang untuk mendukung edukasi saat wawancara. Menariknya, masyarakat memiliki sebutan lokal untuk tiap ekosistem, seperti "Karanggalangngadu" dan "Karungga kapur" untuk terumbu karang, "Lamuru" untuk lamun, dan "Ndongu" atau "Pamohu" untuk mangrove.

Masyarakat menyampaikan bahwa kegiatan konservasi di wilayah mereka masih terbatas, namun mereka menyatakan kesediaan untuk terlibat jika kegiatan konservasi diadakan di masa mendatang.

Hasil survei ini akan dianalisis lebih lanjut guna memperoleh gambaran profil sosial ekonomi rumah tangga pesisir dan tingkat pemahaman masyarakat terhadap kawasan konservasi TNP Laut Sawu. Temuan ini akan menjadi dasar penting dalam perencanaan strategi pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi secara partisipatif dan berkelanjutan.